SISTEM PERNAFASAN IKAN
Ikan mengambil oksigen yang terlarut
dalam air. Alat pernafasan adalah ingsang. Ikan bertulang keras seperti
ikan emas, mempunyai empat pasang insang yang terletak di samping kiri dan
kanan kepala. Insang dillindungi oleh penutup insang. Ikan bertulang rawan,
seperti hiu, tidak mempunyai tutup insang.
Insang terbentuk seperti sisir yang
bertumpuk. Setiap sisir tersusun dari lembaran yang banyak mengandung pembulu
kapiler darah. Oleh sebab itu, insang tampak berwarna merah. Jika diperhatikan
ikan di dalam kolam, mulut ikan yang sedang berenang selalu membuka dan
menutup. Demikian juga, tutup insangnya selalu membuka dan menutup. Mengapa demikian?
Gerakan mulut dan tutup insang
menunjukkan bahwa ikan sedang bernafas. Pada waktu mulut terbuka, air masuk ke
dalam mulut dan tutup insang menutup. Oksigen yang ada di dalam air akan
berdifusi ke dalam pembuluh kapi-ler darah yang terdapat pada lembaran insang.
Demikian juga karbon dioksida dari pembulu darah akan berdifusi ke dalam air.
Bila mulut tertutup, tutup insang terbuka, maka air keluar melalui insang.
Ikan yang hidup di lumpur atau di
rawa memiliki lipatan – lipatan yang tidak teratur pada rongga insang.
Lipatan – lipatan ini disebut labirin. Labirin berfungsi menyimpan udara
cadangan untuk bernafas. Contoh ikan yang mempunyai labirin adalah ikan gabus,
gurami, dan betok.
Sistem pernafasan Katak
![]() |
Katak muda (berudu) menggunakan insang untuk mengambil O2 yang terlarut dalam air. Setelah berumur lebih kurang 12 hari, insang luar diganti dengan insang dalam. Setelah dewasa, katak bernapas menggunakan selaput rongga mulut, paru-paru, dan kulit.
Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karena tipis dan banyak terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, lubang hidung terbuka dan glotis tertutup, sehingga udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis.
Pernapasan dengan kulit dilakukan secara difusi. Hal ini karena kulit katak tipis, selalu lembap, dan mengandung banyak kapiler darah. Pernapasan dengan kulit berlangsung secara efektif baik di air maupun di darat. Oksigen (O2) yang masuk lewat kulit akan diangkut melalui vena kulit paru-paru (vena pulmo kutanea) menuju ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida (CO2) dari jaringan akan dibawa ke jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan paru-paru melalui arteri kulit paru-paru (arteri pulmo kutanea). Dengan demikian, pertukaran oksigen dan karbon dioksida terjadi di kulit.
Katak juga bernapas dengan paru-paru, tetapi belum sebaik paru-paru Mammalia. Perhatikan Gambar 7.18. Paru paru katak berupa sepasang kantung tipis yang elastis sehingga udara pernapasan dapat berdifusi, dan dindingnya banyak dikelilingi kapiler darah sehingga paru-paru katak berwarna kemerahan. Paru-paru dengan rongga mulut dihubungkan oleh bronkus yang pendek. Seperti pada ikan, pernapasan pada katak meliputi proses inspirasi dan ekspirasi yang berlangsung pada saat mulut dalam keadaan tertutup. Mekanisme pernapasan ini diatur oleh otot-otot pernapasan, yaitu: otot rahang bawah (submandibularis), sternohioideus, geniohioideus, dan otot perut. Perhatikan Gambar 7.19.
ALAT PERNAFASAN KUCING
Alat Pernafasan Kucing –
Bernafas adalah fungsi normal badan yang dilakukan oleh binatang tanpa perlu
berfikir mengenainya. Proses ini dikawal secara automatik oleh otak dan sistem
sarafnya. Sistem pernafasan binatang mempunyai dua bagian yaitu bagian atas dan
bawah.
Hidung dan leher membentuk sistem pernafasan atas atau
upper respiratory tract manakala trakea dan paru-paru membentuk sistem
pernafasan bawah atau lower respiratory tract.
Alat Pernafasan Kucing
Anatomi pernafasan kucing adalah hampir sama dengan manusia, walaupun hidung kucing adalah berbedza dan lebih berbulu namun fungsinya adalah sama.
Anatomi pernafasan kucing adalah hampir sama dengan manusia, walaupun hidung kucing adalah berbedza dan lebih berbulu namun fungsinya adalah sama.
Udara memasuki tubuh badan melalui lubang hidung (dan
juga mulut). Mukus (sejenis lendiran) dan bulu-bulu kecil yang melitupi saluran
hidung akan memerangkap kotoran dan bakteria dari udara. Udara itu kemudiannya
menjadi lebih suam dan lembab sebelum ia memasuki paru-paru
SISTEM PERNAPASAN / RESPIRASI CACING TANAH
Cacing tanah tidak memiliki alat
pernafasan khusus maka ia menggunakan permukaan tubuh / kulit-nya sebagai tempat
pertukaran O2 / CO2 . Tubuh cacing tertutup oleh selaput bening dan tipis yang
disebut kutikula. Kutikula ini selalu lembap dan basah. Karena permukaan kulit
(epidermis, pori-pori dorsal) cacing tanah memiliki kelenjar yang berlendir,
yang berfungsi membasahi kulitnya tersebut.
Melalui selaput inilah terjadi
difusi antara oksigen dan karbondioksida yang kemudian diteruskan kedalam
pembuluh darah sehingga kebutuhan oksigen tubuh terpenuhi . Di bawah kulit
cacing tanah terdapat kapiler-kapiler darah.. Melalui kapiler lah ini,
oksigen berdifusi masuk, lalu oksigen ditangkap atau diikat oleh
hemoglobin yang terkandung dalam darah cacing untuk selanjutnya diedarkan ke
seluruh tubuh. Gas hasil respirasi yaitu karbondioksida dikeluarkan dari tubuh
juga melalui permukaan kulitnya. Karena respirasi cacing dilakukan melalui
permukaan tubuhnya (integument), maka respirasi cacing disebut respirasi
integument
Proses pertukaran gas pada permukaan
tubuh / kulit cacing tanah
Sistem integumen adalah sistem organ
yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan menginformasikan hewan terhadap
lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan bagian sistem organ yang
terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan
produknya (keringat atau lendir). Kata ini berasal dari bahasa Latin
"integumentum", yang berarti "penutup". Pertukaran gas-gas
pada cacing lebih mudah terjadi pada kulit yang lembab, sehingga cacing hidup
di tempat yang lembab. Habitat yang lembab akan menjaga permukaan di tubuhnya
tetap basah (lembab). Sebanyak 85 % dari berat tubuh cacing tanah berupa air,
sehingga sangatlah penting untuk menjaga media pemeliharaan tetap lembab
(kelembaban 15 - 30 %). Tubuh cacing mempunyai mekanisme untuk menjaga
keseimbangan air dengan mempertahankan kelembaban di permukan tubuh dan
mencegah kehilangan air yang berlebihan. cacing yang terdehidrasi akan
kehilangan sebagian besar berat tubuhnya dan tetap hidup walaupun kehilangan 70
- 75 % kandungan air tubuh. Kekeringan yang berkepanjangan memaksa cacing tanah
untuk bermigrasi ke media yang lebih cocok dan diedarkan oleh sistem peredaran
darah. Sebaliknya, karbon dioksida yang terkandung dalam darah dilepaskan dan
berdifusi keluar tubuh.
.Sistem Pernafasan pada Burung
Lubang
hidung
Terdapat dua lubang hidung yaitu
lubang hidung luar dan dalam. Lubang hidung luar terdapat pada pangkal paruh
sebelah atas dan berjumlah sepasang. Sedangkan lubang hidung dalam terdapat
pada langit-langit rongga mulut.
Trakea
Trakea tersusun atas tulang rawan
yang berbentuk lingkaran. Trakea ini bercabang menjadi bronkus kanan dan kiri.
Bronkus ini kemudian akan menghubungkan siring dengan paru-paru. Siring
memiliki selaput yang akan bergetar dan menghasilkan bunyi jika ada udara yang
lewat.
Paru-paru
Paru-paru terdapat sepasang dan
menempel di dinding dada bagian dalam. Paru-paru pada burung dibungkus oleh
selaput paru-paru (pleura) dan berhubungan dengan kantong udara. Paru-paru
burung tidak memiliki alveoli dan sebagi gantinya adalah pembuluh udara yang
disebut parabronki. Saluran udara pada parabronki bercabang-cabang yaitu berupa
pembuluh kapiler udara yang letaknya berdampingan dengan kapiler darah.
Kantung
udara
Pada burung terdapat kantong udara.
kantong udara pada burung berjumlah 9, antara lain:
1.
2 buah kantong udara di leher
2.
1 buah kantong udara di antara tulang selangka
3.
2 buah kantong udara di dada depan
4.
2 buah kantong udara di dada belakang
5.
2 buah kantong udara di perut
Kantong udara berfungsi antara lain:
1.
Untuk bernapas saat terbang;
2.
Membantu memperkeras suara karena dapat memperbesar ruang siring;
3.
Mencegah kedinginan dengan menyelubungi alat-alat dalam dengan rongga udara;
4.
Mengurangi panas badan agar tidak banyak yang hilang;
5.
Pada saat berenang, dapat memperbesar dan memperkecil berat jenis tubuhnya.
Berikut ini merupakan gambar yang
menunjukkan alat-alat pernapasan burung. Amatilah dengan seksama bagian-bagian
dari alat pernapasan burung!
Sistem
Pernafasan pada SeranggaSistem pernapasan pada serangga disebut sistem trakea. Oksigen yang dibutuhkan oleh tidak diedarkan oleh darah tetapi diedarkan oleh trakea yang bercabang-cabang ke seluruh tubuh. Cabang kecil trakea yang menembus jaringan tubuh disebut trakeolus. Masuknya udara untuk pernapasan tidak melalui mulut melainkan melalui stigma (spirakel).
Proses pernapasan pada serangga terjadi sebagai berikut. Dengan adanya kontraksi otot-otot tubuh, maka tubuh serangga menjadi mengembang dan mengempis secara teratur. Pada waktu tubuh serangga mengembang, udara masuk melalui stigma, selanjutnya masuk ke dalam trakea, kemudian ke dalam trakeolus dan akhirnya masuk ke dalam sel-sel tubuh. Selanjutnya Oksigen masuk ke dalam sel-sel tubuh. Karbondioksida hasil pernapasan dikeluarkan melalui sistem trakea juga yang akhirnya dikeluarkan melalui stigma pada waktu tubuh serangga mengempis.
Alat Respirasi pada Serangga Corong hawa (trakea) adalah alat pernapasan yang dimiliki oleh serangga dan arthropodalainnya. Pembuluh trakea bermuara pada lubang kecil yang ada di kerangka luar (eksoskeleton) yang disebut spirakel.
Oksigen dari luar masuk lewat spirakel. Kemudian udara dari spirakel menuju pembuluh-pembuluh trakea dan selanjutnya pembuluh trakea bercabang lagi menjadi cabang halus yang disebut trakeolus sehingga dapat mencapai seluruh jaringan dan alat tubuh bagian dalam.Trakeolus tidak berlapis kitin, berisi cairan, dan dibentuk oleh sel yang disebut trakeoblas.
![Description: 09-serangga](file:///C:/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image010.jpg)
Sistem Pernafasan pada Buaya
Sistem
Pernapasan Pada Reptilia – Reptil (binatang melata) adalah
sebuah kelompok hewan vertebrata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang
menutupi tubuhnya. Reptilia adalah tetrapoda (hewan dengan empat tungkai) dan menelurkan
telur yang embrionya diselubungi oleh membran amniotik. Sekarang ini mereka
menghidupi setiap benua kecuali Antartika.
Dibawah
ini adalah pengelompokan hewan reptil :
Ordo Crocodilia (buaya, garhial,
caiman, dan alligator): 23 spesies
Ordo Sphenodontia (tuatara Selandia Baru): 2 spesies
Ordo Squamata (kadal, ular dan amphisbaenia ): sekitar 7.900 spesies
Ordo Testudinata (kura-kura, penyu, dan terrapin): sekitar 300 spesies
Ordo Sphenodontia (tuatara Selandia Baru): 2 spesies
Ordo Squamata (kadal, ular dan amphisbaenia ): sekitar 7.900 spesies
Ordo Testudinata (kura-kura, penyu, dan terrapin): sekitar 300 spesies
Paru-paru Reptil berada dalam rongga dada dan dilindungi oleh tulang rusuk.
Perhatikan Gambar 7.20. Paru paru Reptil hanya terdiri dari beberapa lipatan
dinding yang berfungsi memperbesar permukaan pertukaran gas. Paru paru kadal,
kura-kura, dan buaya lebih kompleks, dengan beberapa belahan-belahan yang
membuat paru-parunya bertekstur seperti spon. Paru-paru pada beberapa jenis
kadal, misalnya bunglon Afrika, mempunyai pundi-pundi hawa atau kantung udara
cadangan sehingga memungkinkan hewan tersebut melayang di udara.
![Description: sistem pernapasan pada reptilia](file:///C:/DOCUME%7E1/user/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image012.jpg)
Sistem
Pernafasan pada kelelawar
Alur-alur
hidung mengandung tulang-tulang turbinal yang berkelok-kelok yang memperluas
permukaan olfaktori. Laring beratap sebuah epiglottis yang mengandung pita-pita
suara. Dua paru-paru masing-masing dalam ruang pleura yang terpisah. Fase aktif
dalam pernapasan adalah inspirasi yang diikuti oleh depresi (perataan) dari
diafragma dan elevasi dari tulang-tulang iga (dengan gerakan melengkung
keluar).
Sistem
Pernafasan pada paus
Paus atau lodan
(khusus yang bergigi dan bukan berukuran kecil) adalah sekelompok mamalia
yang hidup di lautan.
Sebutan "paus" diberikan pada anggota bangsa Cetacea
yang berukuran besar. Paus bukan tergolong dalam keluarga ikan. Paus
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
- bernapas menggunakan paru-paru
- mempunyai rambut (sedikit, kebanyakan ada di paus dewasa)
- berdarah panas
- mempunyai kelenjar susu
- mempunyai jantung dengan empat ruang
Paus purba berevolusi
pada pertengahan tempo Eocene, kira-kira 50 juta tahun yang lalu. Salah satu paus terawal
yang telah punah adalah Basilosaurus yang mempunyai kepala kecil bermoncong menonjol dan
bergigi. Basilosaurus mempunyai panjang 25 meter.
Fosil
menunjukkan bahwa paus berasal dari hewan daratan berkuku, kemungkinan dari
hewan seperti Mesonychid (hewan seperti serigala
yang tinggal di pesisir pantai) yang berangsur-angsur kembali menghunii lautan
sekitar 50 juta tahun yang lalu. Satu lagi kemungkinan hewan lain yang berubah
menjadi paus, adalah Ambulocetus, mamalia seukuran anjing laut namun memiliki panjang 3 meter seberat 325 kilogram.
Pada masa kini dikenal dua kelompok paus,
yaitu paus bergigi (Odontoceti)
dan paus tidak bergigi (Mysticeti). Paus Odontoceti yang bergigi merupakan pemangsa yang
memakan ikan, sotong, dan mamalia
laut, mempunyai satu lubang pernapasan. Paus bergigi berkerabat dekat dengan lumba-lumba dan pesut. Paus tidak bergigi berukuran lebih besar daripada ikan
paus bergigi dan mempunyai struktur yang dikenal sebagai balin yang berbentuk
sikat. Struktur ini berguna untuk menyaring plankton,
makanannya, di air.
Paus berbalin mempunyai dua lubang pernapasan.
Kecoa, lipas atau coro adalah insekta dari ordo Blattodea yang kurang lebih terdiri dari 3.500 spesies dalam 6 familia. Kecoa terdapat hampir di seluruh belahan bumi, kecuali di wilayah kutub.
Di antara spesies yang paling terkenal adalah kecoa Amerika, Periplaneta americana, yang memiliki panjang 3 cm, kecoa Jerman, Blattella germanica, dengan panjang ±1½ cm, dan kecoa Asia, Blattella asahinai, dengan panjang juga sekitar 1½ cm. Kecoa sering dianggap sebagai hama dalam bangunan, walaupun hanya sedikit dari ribuan spesies kecoa yang termasuk dalam kategori ini.
By : Abdurrahman Zuhdi Al Hakim Dan Simon Peter Koloay
Tidak ada komentar:
Posting Komentar